Bunda Tersayang
Senjaku
telah luluh dalam pelarian masa
Taman-taman
indah berhiaskan cinta,
Telah
mengering seiring waktu yang terlena
Seiring
duka lama yang dia torehkan.
Engkau
tempat yang paling indah
Tempat
hati berlabuh dalam kegersangan dunia
Tempat
segala cerita aku tuangkan
Pada
seluruh bejana hatimu……
Tak
dapat kuulang masa, yang begitu pilu
Ketika
cerita lama membayang,
Setiap
hembusan nafas tak lagi kunikmati
Saat
dia sempat merebut cintamu….
Bunda,
Maafkan
anakmu yang lemah ini
Sempat
cintanya membuatku lupa akan cintamu
Kini
kusadari semua itu hanya fatamorgana semata
Kusadari
tak ada yang abadi di dunia ini…
Tapi,
keikhlasanmu tak dapat lagi diingkari
Seiring
waktu yang kian menepi,
Tapi
rasa hadirku, tetaplah yang terindah bagimu
Bunda
yang selalu kucintai karena Allah
Kurindukan…..
Sekuntum mawar dalam sebuah harapan
Sekuntum mawar dalam sebuah harapan
Mekar
di pagi hari menyambut datangnya mentari
Semerbak
sepanjang hari tuk meramaikan suasana taman hati
Tak
layu di malam hari bersama purnama yang menerangi bumi
Bunda,
dekaplah rinduku ini
Saat
kelengahanku telah menyertai
Semoga
cinta Allah dan cintamu
Dapat
kusemaikan dalam damai
Disetiap
penjuru di ruang hatiku….
Aku
menyayangimu, dan engkaupun tahu hal itu
Jangan
lagi mengkhawatirkanku…
Karena
rindu dan cintaku
hanya
milik Allah dan milikmu
Mifta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar